Hubungan Indeks Massa Tubuh pada Ibu Hamil dan Berat Badan Lahir dengan Prevalensi Kejadian Stunting pada Balita

Tia Wulan Sari, Tia (2023) Hubungan Indeks Massa Tubuh pada Ibu Hamil dan Berat Badan Lahir dengan Prevalensi Kejadian Stunting pada Balita. Other thesis, UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA.

[img] Text
Artikel ilmiah - Abstrak Indo & Inggris (pdf).pdf - Published Version

Download (341kB)

Abstract

Para ahli menggolongkan usia balita sebagai tahapan perkembangan anak yang cukup rentan
terhadap berbagai serangan penyakit, termasuk penyakit yang disebabkan oleh kekurangan atau
kelebihan asupan nutrisi jenis tertentu. Setiap tahun lebih dari sepertiga kematian anak di dunia
berkaitan dengan kurang gizi (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, 2015). Menurut
WHO (2020) masalah malnutrisi pada balita diantaranya adalah stunting yang menempati urutan
teratas sebanyak 30,8%, wasting (sangat kurus) dengan angka 10,2% dan berat badan berlebih
sebnayak 8,0%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh pada
ibu hamil dan berat badan lahir dengan prevalensi kejadian stunting pada balita. Penelitian ini
merupakan penelitian survei analitik dengan metode retrospektif dan pendekatan yang digunakan
adalah Cross Sectional. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
metode analisis chi square dan regresi logistik. Hasil memperlihatkan bahwa indeks massa tubuh pada
ibu hamil dengan prevalensi kejadian stunting pada balita diketahui nilai sebesar 3,442 dengan nilai p
value 0,457 (>0,05), sehingga hasil perhitungan uji chi square yang diperoleh menjelaskan bahwa
tidak ada hubungan indeks massa tubuh dengan prevalensi kejadian stunting pada balita. Akan tetapi,
pada berat badan dengan prevalensi stunting pada balita dapat diketahui nilai sebesar 12,399 dengan
nilai p value 0,015 (<0,05), sehingga hasil perhitungan uji chi square yang diperoleh menjelaskan
bahwa ada hubungan berat badan lahir dengan prevalensi kejadian stunting pada balita. Hasil dari
analisis regresi logistik adalah diketahui nilai pada indeks massa tubuh sebesar 1,389 dengan nilai
sig. value 0,0845 (>0,025), sehingga hasil perhitungan uji analisis regresi logistik yang diperoleh
menjelaskan bahwa variabel indeks massa tubuh hanya berpengaruh sebesar 0,085. Sedangkan nilai
berat badan lahir sebesar 21,345 dengan nilai sig. value 0,031 (<0,025), sehingga hasil perhitungan uji
analisis regresi logistik yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel berat badan lahir lebih
berpengaruh terhadap prevalensi kejadian stunting pada balita dibandingkan variabel indeks massa
tubuh.
Kata kunci :stunting, indeks massa tubuh dan berat badan lahir

Item Type: Thesis (Other)
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Sarjana Kebidanan
Depositing User: Unnamed user with email eprints@ukh.ac.id
Date Deposited: 26 May 2023 08:00
Last Modified: 26 May 2023 08:00
URI: http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/4081

Actions (login required)

View Item View Item