KAJIAN RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK UNTUK DEMAM TIFOID PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT X DI SURAKARTA

FIKRIATUL HANIFAH, HANIFAH (2023) KAJIAN RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK UNTUK DEMAM TIFOID PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT X DI SURAKARTA. Other thesis, Universitas Kusuma Husada Surakarta.

[img] Text
NASKAH PUBLIKASI_F19008_FIKRIATUL HANIFAH (2).pdf - Published Version

Download (135kB)

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan
masyarakat di seluruh dunia, terutama di negara berkembang termasuk Indonesia. Demam
tifoid adalah infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella typhi.
Terapi antibiotik diperlukan untuk mengobati demam tifoid dengan prinsip terapi yang
rasional untuk menghindari terjadinya resistensi antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pola penggunaan dan tingkat rasionalitas penggunaan antibiotik pada
pasien demam tifoid rawat inap di Rumah Sakit x di Surakarta. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif bersifat deskriptif observasional. Metode penelitian yang digunakan
adalah cross sectional menggunakan data retrospektif dan selanjutnya dianalisis dengan
metode Gyssens. Data penelitian diambil dari rekam medis pasien demam tifoid yang
menjalani rawat inap di Rumas Sakit X di Surakarta pada periode bulan Januari sampai
bulan Desember Tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 catatan rekam
medis pasien demam tifoid di Rumah Sakit X di Surakarta tahun 2022 terdapat 70%
penggunaan terapi antibiotik rasional dan terdapat antibiotik yang tidak rasional termasuk
pada kategori IIIA (penggunaan antibiotik terlalu lama) sebesar 11%, kategori IIIB
(Penggunaan antibiotik terlalu singkat) sebesar 17%, kategori IVA (Terdapat antibiotik
lain yang lebih efektif) sebesar 2%. Penggunaan antibiotik yang paling banyak digunakan
adalah golongan sefalosporin obat seftriakson 2gr secara parenteral satu kali sehari sebesar
66%. dan obat sefotaksim 1gr secara parenteral dua kali sehari sebesar 17%. Antibiotik
golongan fluorokuinolon obat ciprofloksasin 500mg secara parenteral dua kali sehari
sebesar 1% dan obat levofloksasin 500mg secara parenteral satu kali sehari sebesar 16%.
Kesimpulan dari penelitian ini tingkat kerasionalan penggunaan antibiotik untuk demam
tifoid sebesar 70%.
Kata kunci : Antibiotik, Demam Tifoid, Rasionalitas

Item Type: Thesis (Other)
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Sarjana Farmasi
Depositing User: Univ Kusuma Husada
Date Deposited: 14 Sep 2023 14:45
Last Modified: 14 Sep 2023 14:45
URI: http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/5047

Actions (login required)

View Item View Item